Meu carrinho

Ini Spa Duren Sawit Inan Salon

Aku awalnya diajak untuk berganti baju dengan kemben terlebih dahulu, lalu melanjutkan ke sauna. Disarankan waktu di sauna sekitar 15 menit, tetapi jika merasa tidak kuat, bisa keluar lebih cepat. Sauna-nya cukup kecil, namun bersih. Aku tidak mengambil foto, karena dari luar hanya terlihat pintunya, dan tentu saja aku tidak membawa kamera https://rnrnailsalon.com/ ke dalam sauna. Jarak bilikku ke sauna cukup jauh, jadi jika kamu merasa kurang nyaman berjalan dengan kemben, sebaiknya minta bilik yang terletak di tengah dekat kamar mandi. Selain tidak bising, itu juga lebih dekat ke kamar mandi dan sauna.

Setelah selesai di sauna, aku langsung di-scrub dan dipijat. Aku agak lupa nama terapisnya, tetapi dia pijatnya enak dan tekanannya tepat untukku. Namun, ada satu hal yang mengganggu, mengingat harganya yang terjangkau. Terapis yang menangani aku kadang lupa mengetuk sebelum masuk bilik (misalnya saat aku ganti baju, tiba-tiba pintu dibuka, jadi kaget). Meski demikian, itu masih bisa diterima. Yang benar-benar mengganggu adalah suara terapis di kamar sebelah yang terus mengobrol. Mereka berbicara tanpa henti, sehingga terapis yang memijatku juga ikut terlibat karena dipanggil namanya. Rasanya sangat mengganggu kenyamanan. Mungkin karena biliknya hanya terbuat dari triplek, jadi suaranya terdengar jelas. Sepertinya hal ini seharusnya dihindari karena kita butuh kenyamanan, apalagi dulu saat pertama kali datang ke sini tidak seperti ini.

Mungkin mereka hanya khilaf. Selain itu, satu hal lagi yang membuat pengalaman kurang santai adalah tidak adanya musik relaksasi yang diputar di Inan, jadi suasananya terasa datar. Aku bahkan harus memutar musik sendiri untuk menambah relaksasi. Jadi, hal yang perlu diingat jika kamu ingin ke sana adalah membawa headset sendiri, untuk mengantisipasi gangguan dari terapis sebelah yang mungkin berbicara banyak, sehingga tidak perlu ribut dengan komplain. Untungnya, terapis yang menangani aku sangat baik dan teknik pijatnya enak, jika tidak mungkin sudah merasa jengkel. Jika kamu merasa tegas, mungkin bisa mengingatkan mereka ketika mereka mengobrol, tetapi aku lebih memilih untuk tetap tenang dan tidak mengganggu.

Oh, satu hal lagi, saat sedang dipijat, entah siapa dari ruang sebelah yang tiba-tiba membuka pintu dan berdiri di depan sambil mengajak terapisku ngobrol. Itu sih sangat tidak pantas. Beruntung dia pergi dengan cepat dan bilikku terletak di sudut, jadi tidak ada orang yang mondar-mandir yang bisa melihat saat dia berdiri di depan pintu yang sedikit terbuka. Rasanya ingin sekali menegurnya. Bukankah itu awkward? Untung waktu itu aku sedang merem.

Deixe um comentário

O seu endereço de e-mail não será publicado. Campos obrigatórios são marcados com *